1. Susu
Susu
sering dianggap sebagai penyebab obesitas. Padahal yang namanya susu mengandung
kalsium. Kalsium berperan dalam mempercepat metabolisme tubuh. Penelitian yang
dilakukan oleh University of Tennessee melaporkan bahwa pediet yang mengonsumsi
1.200 sampai 1.300 mg kalsium setiap hari sukses menurunkan berat badan 2 kali
lebih banyak dibanding pediet yang sedikit saja mengonsumsi susu.
Susu juga
sumber karbohidrat kompleks yang penting dalam mempercepat laju metabolisme
tubuh. Caranya adalah dengan mempertahankan kadar insulin serendah mungkin
meski kita baru saja bersantap. Kadar insulin tinggi merupakan sinyal bahwa
tubuh kamu menimbun lemak.
2. Oat
Oat atau
haver adalah sumber serat yang sangat kaya. Kalau kamu rajin makan oat, dijamin
metabolisme tubuh kamu bagus. Karena oat terurai dengan lamban di perut, maka
oat tidak menyebabkan pelonjakan insulin.
Oatmeal
atau bubur haver sangat dianjurkan sebagai menu sarapan bagi orang yang ingin
membakar kalori. Oatmeal terbukti membatasi produksi insulin dan mendorong
pembakaran kalori.
3. Cabai
rawit merah
Menurut
sebuah penelitian, hanya dengan menyantap seporsi makanan pedas setiap hari,
metabolisme tubuh naik hingga 25%. Pembakaran kalori ini bertahan hingga 3 jam
setelah selesai makan.
4. Teh
hijau
Di dalam
teh hijau terkandung zat kimia EGCG yang menyebabkan otak dan sistem saraf
berlari cepat dan membantu membakar kalori lebih banyak. EGCG bekerja mirip
dengan kafein. Hanya saja kafein mengakibatkan jantung berdetak cepat.
5. Daging
ayam
Daging
ayam adalah jenis protein yang dianjurkan karena mendorong percepatan
metabolisme. Para peneliti Denmark menemukan bahwa orang yang menyertakan
protein sejumlah 1/5 dari menu hariannya membakar kalori lebih banyak hingga 5%
setiap harinya.
6. Kopi
Dalam
kopi terkandung kafein yang berjasa mempercepat denyut jantung serta membantu
pembakaran kalori. Manfaat kafein ini tersedia dalam beragam bentuk, baik dalam
kopi panas, es kopi, bahkan dalam jus moka.
Tapi
perlu diingat, minuman kopi yang bercampur krim dan gula karamel mengandung
banyak kalori sehingga meminimalkan khasiat kafein yang dikandungnya.
7. Ikan
salmon
Ikan
salmon mengandung asam lemak Omega 3 yang bisa mengubah kadar hormon leptin di
tubuh. Kadar leptin yang rendah berkaitan dengan pembakaran kalori yang tinggi.
Makan
ikan tuna dapat menurunkan hormon leptin dalam tubuh. Kadar leptin yang rendah
berkaitan dengan metabolisme yang cepat. Setidaknya teori ini telah terbukti
pada tikus percobaan. Para peneliti University of Wisconsin menemukan bahwa
tikus dengan kadar leptin lebih rendah memiliki metabolisme tubuh lebih tinggi
serta membakar lemak lebih efisien dibandingkan hewan dengan kadar leptin lebih
tinggi.
9. Ikan
sarden
Selain
kaya minyak ikan, sarden juga membantu program diet. Menurut periset Prancis,
orang yang mengganti konsumsi 6 gram lemak dengan 6 gram minyak ikan sukses
menurunkan berat badan rata-rata 1 kg dalam waktu 12 minggu.